DEJAVU

sumber gambar: mojok.co

Hari mulai malam, hujanpun mulai turun rintik-rintik, jalanan nampak sepi meski baru menunjukkan pukul 21.00 WIB...hanya ada beberapa tukang becak yang menunggu penumpang...Antara mungkin dan tidak mungkin ada karena musibah yang dialami seluruh dunia ini menyebabkan banyak orang merasa takut untuk keluar rumah.

Berbeda dengan Atikah, perempuan yang saat ini usianya sudah pas empat puluh tiga tahun....serasa seperti dejavu kejadian yang dialaminya sekarang ini, persis di tanggal yang sama dan bulan yang sama di hari lahirnya...kembali.... cerita pahit kehidupannya terulang. hanya saja saat itu tahun 2007 dan sekarang tahun 2020.. menjelang puasa dan lebaran dia harus mengalami cerita yang sama kembali ke titik nol.

Baginya saat ini,wabah diluar sana tidaklah menakutkan dibandingkan diam dirumah, yang harus selalu sangat berhati-hati menjaga sikap dan kata-kata,salah sedikit....langsung....jhedher...masalah kecil jadi besarpun akhirnya tak bisa dihindari.

Dan.....Nekad adalah satu-satunya jalan... pergi dari rumah entah karena dia menuruti ego yang tinggi atau memang sudah garis tangannya atau mungkin karena hidupnya yang sudah dilapisi kutukan sehingga kebahagiaan tak sudi singgah dalam kehidupannya. Semua  cerita sudah dilaluinya... Hamparan hijau telah ditinggalkan, Tingginya gunung telah dilupakan, Lautan luaspun sudah terabaikan...Hanya tinggal derap langkah yang tak mungkin berhenti sampai disini.

Di cap anak durhaka, pembangkang, dan masih banyak doa-doa buruk yang terlalu sering didengarnya setiap terjadi perselisihan, membuatnya tak pernah merasa betah untuk berlama-lama dirumah. Dan semuanya akan selalu berakhir dengan berujung tidak ditegur sapa. Bahkan permintaan maaf untuk kesalahan yang tak dimengerti sebabnya pun tidak diterima. Sesuai kemampuan sudah diusahakannya untuk memberi,berapapun, bahkan semuanya....tapi tak pernah nampak.... yang nampak hanya salah...salah...salah...dan durhaka titik.

Perjalanan antar propinsi sehari ini terasa begitu melelahkan, perut sudah terasa keroncongan, lebih dari sepuluh jam berada di tas bis ...tanpa istirahat benar-benar membuatnya pusing dan mual, perlahan dibukanya dompet biru yang baru dibelinya beberapa bulan lalu,....hhhhh dompet mahal...seandainya tahu akan terjadi cerita seperti ini tentu akan disimpannya sedikit uang gaji selama dua tahun ini bekerja, seandainya kemarin dia pintar menyisihkan sebagian untuk memikirkan diri sendiri tentunya saat ini ada pegangan untuk menyambung hidup sampai dua bulan kedepan..sambil menunggu masuk kerja.

Tetapi bagaimana bisa menyisihkan jika setiap gajian, jumlah yang sudah diketahui banyaknya itu harus disetorkan. Bukan karena paksaan tetapi karena tanggungjawab yang memang sudah menjadi kewajibannya. Setiap gajian ...setor...dan kembali bekerja dengan nilai nol...sambil menunggu gajian bulan berikutnya...begitu seterusnya.

" Mak ....Lapar" kata anak perempuan disampingnya yang sejenak terlupa olehnya.

" Iya...bentar lagi sampe...habis itu kita beli nasi goreng" jawab atikah..kembali dibukanya dompet dan menghitung sisa uangnya...hhhhhh...hanya tinggal enam ratus ribu lagi...semoga bisa cukup hingga dua bulan kedepan.

Tinggal beberapa menit lagi perjalanan melelahkan ini akan sampai tujuan....Sampai tujuan???????    tujuan mana???????   memang rumah siapa yang dituju?????   apakah kamu masih punya tujuan?????   

Jangan bermimpi...sekarang ini kamu sudah tidak punya apapun,apa yang kamu punya hanya gombal yang tak laku dijual dan uang yang tinggal beberapa sen untuk mengisi perut...

Ya Allah begini beratkah cobaan yang harus kujalani???? bisik Atikah kepada Sang Pembuat Garis Tangan. Katanya roda berputar ....tetapi kenapa rodaku hanya berputar setengah saja...sehingga harus berulang -ulang menjalani cerita yang sama. Sementara teman-temanku yang lain sudah melesat jauh kedepan, sudah mulai berpikir untuk mengunjungi Tanah SuciMU...Tapi kenapa rodaku belum juga bergerak Ya Rabb....??? Bantulah hamba untuk lepas dari kutukan ini... Aku tau Engkau melihatku...Aku tau Engkau mendengarku...dari singgasana yang jauh dilangit sana.


*********

Comments

Popular Posts