CERPEN : BISIKAN RINDU

CINTA DAN PERSAHABATAN

" Tak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan jika bukan kau yang terjebak dalam hatinya maka dialah yang akan jatuh hati padamu..." @ Nurpalahdec.

Quotes ini terbukti benar, berawal dari mengerjakan tugas ospek mahasiswa baru kita berkenalan sampai akhirnya aku terjebak dalam persahabatan dengan kamu Hendy Kusuma Wardhana, nama yang bagus,  terdengar gagah dan laki banget. Sosok pria yang sampai saat ini selalu mengisi kekosongan dihatiku.Meskipun persahabatan kami sangat singkat karena di semester kedua kamu tidak meneruskan kuliah.

" Semester depan aku akan daftar Polri jika lulus tes, enam bulan berikutnya aku harus menjalani pendidikan, doakan aku lulus ya in..nanti setelah selesai pendidikan aku akan datang kesini menjumpaimu dan teman-teman yang lainnya.." ucapmu saat itu.

Untuk sesaat aku terdiam membuang muka agar tidak terlihat mau nanggis "Iya Hen...kudoakan semoga kamu bisa diterima.." jawabku sambil memberanikan diri menatap kedua bola matamu yang diam-diam mulai kukagumi." apakah ini artinya aku akan kehilangannu Hen"

"Titip barang-barangku yang di kost-an ya in..kapan-kapan kuambil.." katamu seraya meraih tanganku. Sesaat rasanya darahku berhenti mengalir ingin memelukmu tapi kita hanya sebatas teman.."belum muhrim"..seperti yang selalu kau ucapkan jika  bercanda. Ini artinya kamu akan pergi menjauh dariku hen,tidak tahukah kamu jika aku mulai jatuh hati kepadamu, diam-diam aku sering memperhatikanmu setiap  kebetulan sama-sama makan di warung AE tempat nongkrong geng  mahasiswa  jalan Danau Paniai, kita duduk berseberangan tetapi memilih tempat yang strategis untuk saling memandang entah siapa memulai yang pasti mata kita sering bertemu pandang.

Masih ingatkah kamu saat kita berdua harus menghafal bahasa jepang, kamu yang selalu menyerah dan hanya mengandalkan bantuanku untuk menjawab setiap soal ujian?

Masih ingatkah kamu saat dengan sukarela meminjamkan sepeda motor untuk kupakai belajar tanpa rasa khawatir rusak atau hilang?

Masih ingatkah kamu saat bulan Ramadhan dengan senang hati  membelikanku nasi bungkus untuk makan sahur  dan berjaga rame-rame didepan kostku sampai terbit fajar?

Masih ingatkah kamu saat berjalan kaki jam dua siang hanya untuk pergi kuliah bersamaku?

Masih ingatkah kamu setiap sore aku selalu menemamimu lari keliling lapangan untuk persiapan masuk polri dengan alasan  pingin kurus?

Masih ingatkah kamu saat berkata " Umpama gak entuk perawane tak enteni randane" akupun menjawab " aku juga gak papa jika harus jadi istri keduamu" mungkin saat itu hanya candaan spontanitas kita saja, andai semuanya bisa terkabul.

Masih ingatkah kamu setiap jam kuliah  selalu duduk disebelahku sampai akhirnya aku terbiasa menyediakanmu tempat jika datang terlambat.

Masih ingatkah kamu setiap selesai magrib kamulah orang pertama yang datang berkumpul di kostku sebelum teman-teman yang lain datang.

Masih ingatkah kamu saat ulang tahunku kalian membelikan kado.."Kupikir apa isinya" ternyata kue terang bulan "hahaha, mentang-mentang wajahku bulat kaya bulan purnama hadiah ultahnya juga gak jauh-jauh dari terang bulan"  ucapku saat itu.

Pernah aku bertanya "kenapa kamu gak punya pacar seperti yang lain ? 

"Emoh in..aku ngak mau pacaran dulu sebelum bisa cari uang sendiri"..  jawabmu sambil memandangku.

Sampai akhirnya kamu benar-benar diterima jadi Polri dan mengikuti pendidikan. Awal semester dua kuliah terasa sangat berbeda tanpamu disampingku..hanya bangku kosong yang selalu kusediakan seperti biasanya berharap ada keajaiban bahwa kamu tiba-tiba muncul dikelas..Engkau pergi mengejar cita-cita tanpa mengetahui bahwa aku telah jatuh hati.

Sejujurnya aku sangat takut jatuh cinta karena aku sadar tidak terlahir sebagai anak orang kaya,  hanya anak orang miskin se Indonesia Raya seperti kata ayah saat itu..keluargaku hanya tinggal dirumah sewa sangat sederhana yang ditempati sembilan orang.. tentunya bisa dibayangkan seperti apa ramainya rumahku malam hari..jika kami semua tidur tampak seperti ikan pindang yang dijejer di keranjang siap untuk dipasarkan.

Selain itu aku juga seorang mahasiswi yang gendut, penampilan seadanya tidak modis seperti teman yang lain, karena bagiku bisa bayar kuliah dan uang kost saja itu sudah merupakan anugerah  besar dari Allah Swt yang patut disyukuri.

Apalagi saat kudengar gosip bahwa kamu suka sama Dian teman satu kelas kita yang modis, langsing, cantik, dan kalem.Berbeda samaku yang lebih memilih berkawan sama laki-laki..kamu tahu hen berapa jumlah anggota geng kita saat itu ? Tiga belas orang dan hanya aku satu-satunya perempuan diantara kalian.

Tanpa terasa enam bulan berlalu dan aku sudah mulai terbiasa tanpamu meskipun bangku kosong disebelahku tetap kusediakan untuk kamu. Di suatu hari sore menjelang magrib aku berjalan sendiri sepulang ngajar les privat..tiba tiba berhenti mobil katana disampingku " Oh My God" setengah tidak percaya kamu benar-benar menjumpaiku.." yuk naik" ucapmu sambil tersenyum.

Tahukah kamu hen saat itu jantungku berdebar kencang, nervous, gemetaran dan bahagia. Aku pingin memelukmu hendi  "aku kangen banget" benar-benar ngak menyangka ternyata keajaiban itu akhirnya datang.

Malam itu juga kamu mengantarku kuliah, dengan sabar menunggu selama tiga jam, tahukah kamu betapa tersanjungnya diriku seperti judul sinetron waktu itu yang  ngak pernah tamat..begitu istimewa kamu memperlakukan aku didepan teman-teman yang merasa heran apalagi saat kamu melarang mereka duduk di bangku depan karena sengaja kamu persiapkan untukku.Sampai saat ini masih terbayang bagaimana tatapan mata mereka padaku..

Meskipun hanya satu malam saja kamu mengunjungiku rasanya seperti panas setahun yang tersiram hujan sehari, seperti sembuh dari penyakit. Besoknya  aku pura-pura datang ke kost prenan mencarimu tapi rupanya kamu sudah balik ke madura tanpa sempat pamit dan hanya meninggalkan nomer telepon dan berpesan jika ada waktu libur kamu pasti akan datang mengunjungiku.

Kembali hatiku selalu mengingatmu, dari pagi sampai pagi hanya bayangmu dan rasa rindu yang hadir. setiap hari aku hanya menunggu diatas jam sembilan malam agar bisa segera menelpon kamu atau menunggu kamu yang menelponku sebelum berangkat piket malam.

Kita semakin dekat, aku mulai berani kirim surat dan kamu dengan setia membalasnya, kita saling tukar foto. Tahukah kamu hen sampai saat ini fotomu masih kusimpan soalnya kucetak ulang banyak-banyak..Agar setiap saat aku  bisa memandang fotomu sebagai pengobat rindu.

Kehadiran berikutnya kamu mulai datang sendiri dan mengajakku jalan, Alun-alun Malang adalah tempat yang tak bisa kulupakan, disana kita duduk berdua  kencan pertama kita dan terakhir, kaku tidak tau apa yang harus diceritakan hanya wangi parfummu yang membuatku merasa nyaman.

Hendi....saat itu aku pingin dengar kalau kamu tahu aku mencintaimu..jika kamu tidak punya rasa yang sama kenapa jauh-jauh dari madura kamu datang, kenapa kamu selalu menerima telponku dengan senang, kenapa kamu selalu membalas surat yang kukirim?

Hampir dua puluh tahun berlalu, disini aku masih sendiri menantimu, akankah kamu  datang dengan keajaiban seperti saat itu ? Atau kamu sudah melupakan aku dan berbahagia dengan keluarga kecilmu. Setidaknya aku masih berharap bertemu denganmu sebelum senja menjelang...

Karanganyar, Pukul 22. 42 WIB.

"Always waiting for you in all of my life"

Aku Ingin

Sapardi Djoko Darmono

aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada

api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan

kepada hujan yang menjadikannya tiada