CERPEN :CINTA SEJATI
Sudah
hampir empat tahun kita tidak pernah bertemu dan tidak pernah berkomunikasi
lagi. Setelah pertemuan terakhir itu, hanya sesekali kudengar berita tentang
kamu mas, itupun dari kak minah yang sering datang mengunjungiku dan
menceritakan bahwa saat ini kamu sudah mengangkat seorang anak perempuan.
Namun
meskipun begitu kehidupan rumah tanggamu tetap dingin, sikapmu semakin cuek,
jarang pulang dan semakin bandel. Kamu berpacaran dengan beberapa perempuan,
mulai minum alkohol bahkan mas juga berpacaran dengan si evi, anak kost yang
masih kuliah.
Mas
sudah memberinya janji palsu, beberapa orang yang mengetahui hubungan kita
menyimpulkan bahwa itu semua adalah pelampiasan kemarahan kamu, karena aku
telah pergi begitu saja dari kehidupan kamu. Aku yang telah menghancurkan
harapan kamu, aku yang tidak sabar menunggu janji –janji mu yang ternyata
memang benar akan kamu buktikan padaku.
Namun
aku yakin hatimu sama seperti aku, meskipun kamu pacaran dengan banyak wanita
namun hatimu tetap mengingatku, demikian juga diriku meskipun saat ini aku
sudah bersuami tetapi cintaku tetap padamu. Saat bahagia maupun sedih yang
kurasakan hanya kamu yang ada di hatiku.
“ Ada rasa bahagia dihatiku “
benarkah semua yang kudengar ini ?” benarkah kamu memang sunguh-sunguh mencintaiku?”
“
Maafkan aku mas Ihsan... karena telah membuat kamu kecewa, karena aku tidak
tahu apa yang harus kulakukan untuk menyelamatkan buah hati kita. Saat aku
meninggalkanmu aku telah terlambat dua minggu, biasanya kamu yang membelikan
aku jamu. Namun saat itu kamu sedang dinas ke luar propinsi.
Aku
sendirian disini, tidak ada seorangpun yang bisa kupercaya untuk berbagi cerita.
Pingin bercerita kekeluarga mas sama artinya dengan bunuh diri, seandainya
keluarga mas bisa menerimaku, belum tentu istri mas akan menerima. Yang pasti
dia akan marah dan lapor ke atasan mas dengan resiko terberat mas akan dipecat.
Aku
tidak mau jika itu terjadi... karena kebanggaanku saat bersamamu adalah saat
melihat mas memakai seragam itu dan semoga mas bisa mempertahankannya sampai
hembusan nafas terakhir.
Dengan
berat hati dan demi kebaikan kita bersama, akhirnya dengan sangat terpaksa aku menerima pinangan dari seorang laki-laki
yang baru kukenal tanpa aku mengetahui bagaimana kehidupan dia sebelumnya. Yang
kupikir saat itu adalah aku harus menyelamatkan nama baikku lebih dahulu,
semoga pria ini adalah orang baik, sabar dan bisa menjadi pengganti namamu di
hatiku.
Meskipun
usianya jauh lebih tua dariku, aku akan berusaha untuk mencintainya dan belajar
melupakan kamu serta melepaskanmu agar kembali membina rumah tangga mas yang
mungkin saat ini sudah diambang kehancuran dan krisis kepercayaan karena
kehadiranku.
Akan
kusimpan rahasia kita berdua semampu yang aku bisa, akan kujaga buah hati kita,
merawat dan membesarkannya tanpa aku meminta apapun darimu. Dengan menutup mata
dan telinga aku mengabaikan pikiran buruk tentang apapun. Hidup baruku akan dimulai kembali meski tanpamu disampingku, hanya satu tujuanku saat ini , aku
harus tetap bekerja dan mas juga harus tetap menjalani kehidupan menuju yang
lebih baik meski tanpaku lagi.
Berakhir
dengan panggilan telepon kamu yang sehari itu berdering hingga 67 kali tanpa
satupun kujawab..aku memulai kehidupan baru. Aku benar-benar menjauh dari
hidupmu sampai akhirnya melahirkan buah hati kita. Kak minah datang
mengunjungiku dan menceritakan semuanya tentang kamu mas.
Rasa
rindu kembali hadir, teringat semua kenangan bersamamu, saat pertamakali kita
jalan tanpa tujuan, saat kita masih sama-sama muda, duduk berdua di pematang
sawah berkhayal tentang masa depan yang akan kita hadapi bersama, makan kerang
rebus, mengantar kamu beli obat buat istri mas agar segera bisa hamil,perhatian
kamu, pegangan tangan kamu yang tak pernah lepas menuntunku di sepanjang
jalan,tawamu, ekspresi wajahmu yang terlihat bahagia saat berdua denganku,
kecupan di keningku dan juga lembut bibirmu yang tak akan pernah bisa
kulupakan.
Hanya denganmu
aku melakukan semuanya dengan hati bahagia.Kamu tujuan hidupku namun apa daya
kita hanya manusia biasa yang hanya bisa berencana dan Tuhan yang menentukan
segalanya.
Tanpa
terasa empat tahun sudah berlalu tanpamu.Sampai akhirnya janji setia pada
suamiku harus kukhianati, dia mungkin mulai bosan melihatku yang makin hari
makin tak terawat, aku harus mencari uang yang tak pernah cukup untuk
membayar begitu banyak cicilan. Karena usaha toko kelontong yang sedang
kukelola saat ini hanya bermodal hutang dari kedai grosir yang percaya pada
kami untuk menjualkan barangnya dengan setor tiap minggu.
Dari situlah
aku memutar semua keuangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jangankan untuk
tampil cantik seperti dulu saat aku bersamamu, sekedar beli bedak saja tak pernah terpikir lagi olehku. Hari -
hariku semakin sibuk dengan mencari uang siang dan malam. Bangun sebelum subuh
aku harus sudah jualan, setelah itu aku harus mengajar sampai jam dua siang. Pulang mengajar dan belum
sempat ganti baju, sudah disambut dengan omelan dan kemarahanya karena terlalu lama
menungguku pulang bekerja.
Tanpa pernah
sekalipun pamit dan tak pernah sekalipun aku bertanya, mau kemana, pulang jam
berapa, dia sudah pergi begitu saja.... Setiap hari semua pekerjaan dan beban hidup
kuselesaikan sendiri tanpa seorangpun yang bisa kuajak berbagi meski hanya
sekedar bercerita.
Tidak kusadari
semakin hari hari kulitku tambah hitam, banyak yang bilang aku semakin jelek
dan tua, badanku semakin kurus padahal usiaku baru masuk kepala tiga. Namun aku
tetap bersyukur, karena kesibukan yang aku jalani siang dan malam .
Begitu
banyak ilmu yang kudapat dari pahitnya hidup yang harus kuhadapi, aku jadi
pandai bikin aneka macam kue basah meski belum sebagus pedagang kue lain yang
lebih senior. Aku juga selalu dapat pesanan kue kering lebaran setiap tahunnya,
aku juga pandai menjahit meskipun hanya menjahit pita goni karung beras namun
jahit borongan itu mampu kuselesaikan hanya dalam waktu dua malam 500 goni siap
diantar.
Selain itu disetiap
malamnya aku juga mengajar les untuk anak-anak
yang datang dari sekitar rumahku, hampir 50 anak yang datang untuk belajar
setiap malamnya, Alhamdulillah bisa membantu tambahan pemasukan di kedaiku karena dari uang jajan mereka bisa kupakai untuk
tambahan setoran hutang dan uang les Rp. 10.000,- setiap minggunya juga tak
pernah tersimpan, semua pendapatanku selalu habis untuk membayar hutang.
Semua kujalani
dengan sabar tanpa pernah mengeluh sampai akhirnya aku menyaksikan suamiku
sedang berboncengan dengan perempuan lain, jadi selama ini setengah mampus aku
berusaha untuk menyelesaikan semua kebutuhan ekonomi hanya untuk membuat dia
merasa tenang dengan perempuan lain.
*********
Sekali
lagi karena begitu beratnya beban hidup yang harus kuselesaikan. Aku tetap tidak
pernah mempermasalahkan dia mau berselingkuh atau tidak. Bukankah sampai sejauh
ini aku belum juga mencintainya, dan dia juga tidak pernah memberiku nafkah
lahir dan batin ?
Keberadaanku dirumah ini tak lebih hanya sebagai pelayan dan penjaga rumah baginya. Tak pernah
sekalipun dia memperlakukanku dengan mesra penuh kasih sayang apalagi mencium
keningku. Hanya perintah harus ini !!! harus itu !!!! kerjakan ini !!! kerjakan
itu !!! ambilkan ini !!! ambilkan itu !!! CEPAT !!!!
Setiap harinya yang kudengar
hanya cacian dan makian serta kata-kata kasar. Tak pernah sekalipun dia
memelukku, tak pernah sekalipun dia menenangkan
dan menghiburmu disaat aku sedang menangis sedih, dibiarkan saja sampai
aku berhenti dengan sendirinya. Betapa sakit dan kasihanya diriku saat itu.
Pernah
kubaca sebuah buku “ Bahwa cinta bisa menyatukan dua insan yang mungkin
memiliki banyak perbedaan sekalipun. Bahkan cinta sering membuat seseorang
bertahan hidup meski terus disakiti dan dikhianati oleh pasangannya”
Namun
dari awal pernikahanku ini bukanlah cinta dan mungkin inilah yang membuat
kehidupanku terasa begitu berat. Hanya untuk menjaga nama baik saja dan
takut akan menambah dosa yang lebih besar akhirnya aku memutuskan untuk menikah
dengan siapapun yang segera datang melamarku.
Perkenalan
itu begitu singkat, bahkan teman yang memperkenalkan aku dengan calon suamiku
juga belum mengenal dengan baik siapa dia sebenarnya. Hingga akhirnya terjadilah
pernikahan itu yang menyelamatkanku dan sekaligus membawaku pada penderitaan
yang tak pernah kusadari.
Semua teman yang hadir sangat terkejut dengan keputusanku yang tiba-tiba.
Semua teman yang hadir sangat terkejut dengan keputusanku yang tiba-tiba.
“ Kakak sudah mengambil keputusan untuk menikah dengannya. Semoga dengan
berjalannya waktu kakak bisa mencintainya” pesan sahabatku yang sejak awal
selalu memperhatikan kegelisahan hatiku.
Namun
bertahun-tahun mencoba bertahan, kebiasaan suamiku yang suka bermain perempuan
ternyata tidak pernah berubah. Bahkan tidak berhenti sampai putriku berusia
delapan tahun. Sejak lahir belum pernah sekalipun suamiku mengeluarkan biaya
untuk putriku. Bahkan biaya melahirkan harus kubayar sendiri..atau mungkin dia
sudah merasa kalau dia bukan putrinya.????
Sebagai
manusia biasa kadang aku bertanya dalam hati adilkah ini untukku??? Dengan segala
perjuanganku untuk mencintainya dan setia padanya, tetapi malah tak pernah
dianggab dan dibalas dengan penghianatan.
Entahlah...
apa yang telah terjadi didalam diri suamiku dan diriku saat ini. Meskipun kutahu
dia tidak pernah betah dirumah dan selalu berselingkuh, bersenang-senang dengan
perempuan di kafe, pulang tengah malam dalam keadaan mabuk berat dan langsung
tertidur dikamar yang kemudian terasa menyesakkan dada karena aroma alkohol,
membuatku selalu meneteskan air mata dalam diam.
Meskipun
aku tak pernah diberi nafkah batin setelah malam pertama itu namun aku tetap
menjaga ketaatan padanya.Secara ekonomi uangnya yang begitu banyak selalu
tersimpan rapat tanpa pernah dibagi denganku, semuanya habis dipakai sendiri
untuk berfoya-foya.
Hanya satu
keyakinanku bahwa Allah telah mengatur rejeki setiap hambanya.Dan sebagai
seorang istri tentunya aku ingin menjadi yang terbaik buat suamiku, namun
mengapa dia tidak bisa melihat sedikitpun kebaikan yang ada dalam diriku ?
apakah semuanya telah ditutupi oleh wanita-wanita diluar sana yang lebih jauh lebih bersinar ? walaupun itu hanya kilatan sinar
yang palsu ?
Padahal
ingin sekali hati ini menuntunya untuk mendekat dan bersyukur padaNya, bertobat
bersama pada yang Maha Kuasa memohon petunjuk dan bimbinganNya agar dapat
menuju rumah tangga yang lebih berkah.
Namun
apa daya aku hanya wanita biasa yang tidak bisa memaksa orang lain mengikuti
apa yang menjadi keinginanku. Sampai akhirnya aku merasa putus asa dengan semua
keadaan ini. Egoku yang telah lama kukubur dalam – dalam akhirnya kugali
kembali.
“
Kututup kedua mataku sambil berbisik pada diri sendiri...
“ Hari ini di penghujung tahun... tanggal 31 Desember 2014 aku adalah seorang wanita yang kuat, aku berpendidikan
tinggi, orang tuaku mewariskan padaku ilmu pengetahuan bukan untuk untuk
dibodohi orang ini, aku harus memperbaiki penampilanku yang sudah tidak menarik
lagi, aku harus mulai bergerak dan satu hal yang paling penting, hari ini aku
akan kembali mencari cinta sejatiku yang telah kutinggalkan, diterima atau
tidak aku akan menemui cintaku ada buah hatinya bersamaku saat ini.”
![]() |
gambaranimasi bergerak.com |
BERSAMBUNG.....
*************
numpang promote ya min ^^
ReplyDeleteAyo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^