CERPEN :MASIH TENTANG KAMU, SELALU.....

Bismillah......

Satu harian ini sudah aku niatkan untuk mencari informasi tentang kekasih hatiku, bertanya aku ke semua orang yang mengenal kamu. Sampai akhirnya aku berjumpa dengan mbak sufi kakak kandungmu, dari dia aku dapat nomor telefon kamu.

Alhamdulillah.... apakah ini berarti bahwa Allah masih merestui hubungan kita kembali ? Bukankah sering kita baca dan dengar bahwa 

“ Pertemuan, rejeki dan maut hanya Allah yang menentukan “

“ Ada tiga nomor yang kutulis disitu” kata mbak sufi

“ Cobalah semua, salah satunya pasti masih aktif “  lanjut mbak sufi.

“ Iya mbak “ jawabku dengan senang

“ Biar kutelefon nanti mas ihsan  mbak, kalau ada yang nyambung secepatnya  mbak kuberi tau” jawabku kemudian.

Sesampainya dirumah tanpa menunggu waktu lebih lama lagi secepatnya kutekan nomor yang pertama 082165xxxxx...

“ tuut..tuut..tuut.. Alhamdulillah sepertinya nomor ini yang aktif dan benar tidak berapa lama kemudian terdengar suara “ Hallo “ dari seberang sana.

Dengan gemetar aku menjawab “ Assalamualaikum “

“ Waalaikumsalam” jawabmu cepat “ apa kabar kamu  sekarang “ dimana kamu tinggal”  aku datang kesana ya sekarang”  kirim alamatmu padaku “ terdengar sangat bersemangat kamu memberondongku dengan begitu banyak pertanyaan

Ternyata kamu belum melupakan suaraku, meski sudah bertahun kita tidak bertemu.

“ iya” jawabku bingung, gemetar dan sangat bahagia, mungkin inilah kebahagiaanku yang sebenarnya kebahagiaan yang hampir saja kulupa bagaimana rasanya.

Tapi aku terdiam sesaat, bagaimana mungkin aku mengijinkan laki-laki lain datang kerumah, sementara suamiku tidak berada disini ? “ Ah.. apa kata nanti ada seribu satu alasan untuk menjawab pertanyaan suamiku. Bukankah saat ini dia juga lagi bersenang-senang dengan perempuan lain ?

Dengan cepat kukirim alamatku ke nomor hp mas ihsan...sepertinya permainan kita akan dimulai kembali.

“ Bukankah ketika cinta itu pergi hanya keikhlasan dan kesabaran yang akan menantikan kedatangannya kembali, dalam rindu yang tak pernah berhenti untuk mengharapkan pelukan dan setetes air mata?”

Hanya dalam hitungan menit aku telah melihat dan merasakan kehadiran kamu mas..

” Begitu cepatnya” bukankah jarak rumah kita lumayan jauh ? Begitu bahagianya  rasa hatiku saat itu ketika melihat kamu, aku lupa bahwa penampilanku sudah tidak secantik seperti empat tahun yang lalu, aku lupa jika saat ini aku sudah bersuami.

Namun semua keraguanku hilang ketika kulihat sejuta kerinduan untukku saat mata kita saling bertemu. Dengan cepat kamu meraih tubuhku, memelukku dan membiarkan aku mendengarkan detak jantungmu yang melaju dengan cepat sambil berbisik lembut ditelinggaku “ mana buah hati kita yang telah kau bawa lari sayangku?” “ sehatkah dia?” “ Wajahnya mirip aku atau kamu?” " Tak tahukah kamu jika selama ini aku selalu mencarimu, aku sangat merindukanmu "

Sesaat kemudian kamu melepaskan pelukan itu dengan tangan memegang erat kedua bahuku, kamu memandangiku melihat wajahku yang telah basah oleh air mata rindu dan bahagia.Masih seperti dulu kamu selalu menghapus air mataku, kamu selalu memberi ketenangan dihatiku saat merasa sedih lalu mencium keningku sehingga membuatku semakin terharu.

Tak berapa lama kita berdua telah terbuai dengan ciuman hangat di bibir dan kita sama-sama menikmatinya, melepas semua rindu.

*********

Kamu bukan pria pertama yang pernah hadir di hidupku, tetapi kamu adalah cinta pertama yang selama ini kucari. Perlahan kita saling membuka mata dan kulihat wajahmu begitu dekat dengan wajahku, hembusan nafas itu dan pandangan mata itu yang selama ini sangat kurindukan telah kembali hadir di hadapanku.

Kupandangi wajah yang selalu menghiasi setiap langkahku, kembali aku mengecupkan bibirku ke bibir hangatmu untuk membalas semua kebahagiaan ini, bertahun aku tidak merasakan kebahagiaan seperti ini...seperti saat bersamamu hari ini.

“ Jangan pergi lagi dariku” ucapmu sesaat setelah melepaskan pelukan.

“ Tapi aku sudah bersuami mas “ jawabku

“ Aku juga masih mempunyai istri, bukankah saat ini keadaan kita sama ? sama sepertiku kamu tidak bahagia dengan pasanganmu. Jika saat ini kamu mencintainya dan berbahagia, pastinya kamu tidak akan menghubungiku kembali bukan ? ucapmu lagi.

Aku tidak bisa menjawab semua pertanyaanmu dan aku juga tidak mau menjawabnya. Hanya semakin erat aku memeluk tubuhmu, melepaskan rindu, melepaskan semua beban yang ada dihati, hanya denganmu aku bisa berbagi, hanya denganmu aku bisa lega mengeluarkan tangis.

“ Menangislah! Jika itu bisa membuatmu merasa lega “ ucapmu kembali sambil mempererat pelukan kita.

“ Mulai saat ini, jangan pernah takut lagi mengahadapi semua persoalan hidup, ada aku didekatmu, kapanpun kamu butuh aku, telponlah... secepatnya aku akan datang..” janjimu padaku

Sekali lagi kamu mengecup keningku dan mengelus kepalaku dengan sayang.

” Sekarang aku pulang ya, besok kalau ada waktumu kita jumpa, besok adalah tahun baru... hari baru...aku mau kita jalan-jalan kemanapun kamu mau.  Sejenak kita lupakan tentang pasangan kita...Ayo kita rayakan pertemuan ini.. sekarang dan selamanya..aku tidak pernah meninggalkan kamu..justru kamu yang pergi dariku.” 

Ucapmu kembali.

Sambil menganggukan kepala aku mengantar kamu pulang hingga didepan pintu.

Senyum kita mengembang, mata kita berbicara tentang kebahagiaan tentang rasa sayang dan cinta yang akan dimulai kembali. Masih mampukah kita bersabar dengan jalan cinta  yang begitu berliku ? mengapa cinta ini begitu rumit ?

kepogaul.com

Bersambung....