CERPEN : PERJALANAN MENCARI CINTA SEJATI
![]() |
Tribunnwes.com |
September 2007,
Itulah saat pertama kali aku menginjakkan
kaki di kota Medan, untuk memulai kehidupan dengan membuka lembaran baru.
Belajar untuk lebih mandiri dan dewasa, aku pergi merantau ke tanah seberang
hanya berbekal selembar ijasah Sarjana dan bacaan Bismillah.
Bersama dengan suami dan putriku, kami memilih kota medan sebagi tempat
pelarian untuk mengubah nasib, setelah
begitu banyak permasalahan yang harus kami selesaikan. Mungkin Allah memang
telah mengatur perjalanan hidupku sedemikian indahnya. Sehingga tanpa sadar
kaki ini melangkah kerumah orang tuamu dan kami diijinkan untuk menyewa salah
satu rumah orang tuamu saat itu.
Allah punya tiga bab dalam kehidupan
manusia yaitu Pertemuan, Jodoh dan Maut. Dan Bab pertama dari skenario Tuhan
yang akan kita jalani adalah pertemuan. Di minggu pertama pagi itu tiba-tiba
kamu datang dengan sengaja, karena penasaran atau hanya berpura-pura mencari
tahu siapa orang baru dari jawa yang menyewa rumah orang tua kamu. Karena
hampir dengan waktu yang bersamaan kamu juga baru beberapa bulan pulang ikatan
dinas dari Pulau Jawa.
Tidak perlu terlalu lama menyesuaikan diri
dengan kamu saat itu. Karena selain ramah kamu juga orang baik yang tidak
membeda-bedakan sesama dari harta yang ada. Sepertinya kaya atau miskin bagimu
sama saja karena semua itu sudah menjadi garis tangan masing-masing manusia.
Tanpa disadari cerita kita nyambung dan
mengalir diantara senyuman dan pandangan mata yang setiap saat saling
bertatapan. Sampai-sampai orang yang ada disekitar kita saat itu terabaikan,
serasa hanya ada kita berdua dan dengan cerita kita saja.
Dan tahukah kamu????
Ada getaran bahagia yang tiba-tiba hadir
dan mengalir hangat disekujur tubuhku. Mungkinkah ini rasa cinta ataukah
sekedar suka? Apakah aku telah jatuh cinta kepadamu? Bukankah aku sudah
bersuami? Saat itu kita telah sama-sama telah terikat dan untuk melepaskannya
tentulah tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan.
Tetapi apa ada yang salah dengan jatuh
cinta ? kurasa jatuh cinta bukanlah suatu kesalahan karena setiap hati berhak
jatuh cinta dan dijatuhi cinta. Dan pertemuan kita juga bukan sebuah kesalahan
sama seperti perasaan yang tiba-tiba hadir saat bersamamu.
Untuk sesaat, aku hanya ingin mencintaimu
tanpa meminta padamu untuk membalasnya. Namun aku yakin, kelak suatu hari
nanti, doa-doaku akan dikabulkan Tuhan. Akan tiba saatnya kamu mencintaiku,
bukankah cinta datang dari mata lalu turun ke hati?
Masih tergambar jelas diingatanku, saat
pertamakali kita bertemu, kamu yang datang dan bukan aku yang menghampirimu.
Tuhan telah mengerakkan langkah kakimu untuk mencariku, justru pertemuan kita
terjadi pada saat aku datang kekotamu. Padahal sebelumnya bertahun kita berada
dikota yang sama di Jawa Timur, namun pertemuan itu tak pernah ada.
Manusia memang tidak akan pernah tahu
kebesaran rahasia Illahi. Sejak perkenalan kita, hati ini mulai terbiasa
mengingatkmu, mencari-cari kehadiranmu, mendengarkan cerita tetangga tentang
kehidupan kamu, cerita rumah-tangga kamu dan setiap pagi mengharap ada sedikit
keajaiban bisa melihat wajahmu sebelum aku berangkat kerja.
Mungkin...kalau diibaratkan warna akau
sangat suka dengan warna biru muda yang selalu bersemangat dan ceria sama
seperti seragam kerjamu. Begitulah perasaanku saat bertukar cerita denganmu
atau saat melihat kelebat kehadiranmu yang selalu datang dengan tiba-tiba,
entah itu untukku atau bukan.
Terasa berdebar dada ini saat mendengar
suara kamu yang tau-tau sudah berdiri didepan pintu rumahku hanya sekedar
pura-pura ngecek listrik.Apakah kamu juga berharap aku segera keluar dan
memberikan senyum termanisku kepadamu ?
Saat itu kita masih sama-sama muda , masih
segar mungkin tidak ada salahnya jika kita saling jatuh cinta kembali.Mencari
sosok yang baru yang mampu memberikan rasa nyaman untuk berbagi. Namun,
bagaimana dengan pasangan kita yang sudah terlanjur terikat dengan janji
pernikahan?
Bukankah itu hanya sekedar janji ? ucapmu
kala itu. Jika tidak ada rasa nyaman , mengapa kita harus menyiksa diri sendiri
untuk terus bertahan?
Kamu dan aku yang dipertemukan tanpa
rencana, diam-diam mulai saling memperhatikan. Saling berbagi senyuman bahagia
saat mata kita saling bertemu.
Tak bisa kupungkiri saat kita saling
berdekatan dan saat kamu memperhatikanku diam-diam, itu saja sudah membuat
perasaanku sangat bahagia.Ada sebongkah rindu yang ingin kutitipkan di dadamu.
Menumpang harap bersama pelukanmu, bahwa suatu saat nanti kau dan aku memang
benar-benar akan saling mencintai.
****
Tentang kamu,
September 2007, bersama dengan istriku
kami ingin memulai hidup baru, mencari suasana baru. Berharap di kota
kelahiranku ini, dekat dengan kedua orangtua dan restu ibuku, doa-doa kami
untuk segera mempunyai momongan akan segera terkabul.
Beberapa hari setelah menandatangani surat
pindah tugas, kami berdua berangkat dengan membawa harapan dan sedikit
barang-barang berharga yang nantinya bisa kami manfaatkan untuk menambah
pengobatan dan terapi kesuburan.
Sudah hampir tujuh tahun pernikahan kami,
tetapi entah kenapa begitu sulit bagi kami berdua untuk mendapatkan buah hati
yang bisa membuat ramai kehidupan rumahku saat sama-sama lelah bekerja, yang
bisa menjadi tujuan hidupku mencari rejeki ini untuk siapa dan kerja kerasku selama ini punya
arah yang jelas “ ceritamu saat itu, sambil kita menikmati suasana sore didepan
tempat les teras rumahmu.
Sebagai seorang laki-laki pada umumnya,
tentu tak ada salahnya jika aku berharap mempunyai keturunan yang bisa
melanjutkan garis nama ku, segala cara sudah kami coba, berbagai macam obat
sudah dikonsumsinya. Namun entah mengapa hasil yang diharapkan belum juga
terlihat.” Lanjutmu sesaat setelah menyodorkan padaku minuman ringan.
“Lalu”
tanyaku
Sambil tetap memegang minuman itu kamu
melanjutkan cerita “ Sampai akhirnya rasa bosan dan putus asa mulai menghampiri
pikiranku, setan jahat mulai merasuk kedalam otakku, seolah menawarkan bantuan
dan jalan berbelok agar aku mulai menghianati pernikahan kami “
“ Sejak kapan?” tanyaku lagi, entah kenapa
hati ini ingin lebih dalam lagi mengorek cerita kehidupan kamu
“ Semua terjadi secara tiba-tiba, mungkin
sejak bertemu dengan kamu aku mulai merasakan yang namanya nyaman. Kamu
tahu...berjam-jam hanya memandangmu mengajar les privat anak-anak itu membuatku
ingin selalu dekat denganmu.”
Sesaat dia terdiam, memandangku lebih
dalam lagi dan semoga kamu tidak menyadari bahwa saat ini, tiba-tiba aku merasa
serba salah, salah tingkah, gemetar, grogi antara bahagia dan terkejut sampai
kemudian kamu meraih tanganku yang rasanya seperti membeku, dan melanjutkan
cerita.
“ Aku sangat senang saat mata kita bertemu
pandang “ tajam” namun kutemukan kehangatan disana. Sejak mengenalmu aku tak
pernah merasa sendiri, bahkan saat aku pulang dan berdua dengan istriku, kamu
selalu berada di kepalaku. Kuajak kau selalu kemanapun aku pergi. Dan inilah
yang menjadi alasan kenapa aku sering datang kerumah mamak, agar bisa mencuri
waktu berdua denganmu meski hanya sesaat, seperti saat ini.
Mendengar itu semua aku hanya bisa terdiam
seperti patung, dingin dan beku. Hingga akhirnya kita sibuk untuk menerka isi
kepala kita masing-masing, tanpa ada pertanyaan ataupun jawaban. Dan aku ingin
saat ini waktu bisa bergerak lebih lama
agar bisa kita menikmati suasana ini meskipun hanya dalam diam.
Entah bagaimana mengungkapkan rasa bahagia
saat berdua dan bertemu dengan kamu, meskipun
kita sadar jika suatu saat nanti rasa
ini bisa saja hilang. Tapi kita tak pernah merasa takut, karena masing-masing
hati kita telah jatuh cinta.
****
Selama hidupku tak pernah terpikir akan
menjadi orang kedua dalam kehidupan rumah tanggamu. Dan setelah melalui proses
panjang, kira-kira hampir setahun setelah perkenalan denganmu akhirnya aku
harus berpisah dengan suamiku.
Dia kembali ke Jawa Timur meninggalkan aku
sendiri, karena tidak sanggup memikul tanggungjawab yang saat itu dirasanya
cukup berat. Kami berpisah secara baik-baik, sama seperti saat kami bertemu
dulu. Meskipun sudah bertahun bersamanya didalam hatiku hanya tumbuh rasa suka
dan itu tidak mendalam seperti saat bertemu dengan kamu.
Cerita tentang pernikahanku berbeda dengan
versi kehidupan kamu, kedua orang tuaku dari awal memang tidak pernah merestui
hubungan kami. Berbagai macam cara dan usaha sudah kami usahakan agar mereka
setuju, tetapi semua itu tidak bisa memperbaiki keadaan.Semakin lama hubungan
kami semakin hambar, rasa kasih sayang dan saling memiliki hanya sekedar saja,
rejeki yang kami cari seperti tak berberkah, habis tertiup angin.
Sama juga seperti kamu, hampir tujuh tahun
aku mencoba bertahan menjaga rumah tangga kami yang sudah terikat dengan janji
suci, berharap semua akan bisa berakhir bahagia. Tetapi semakin kami bertahan,
badai dan cobaan semakin besar menerpa.
Dan mungkin juga sejak berkenalan dengan
kamu, setan yang sama telah merasuki pikiranku. Mulai menawarkan bantuan dan
jalan berbelok, agar aku mulai belajar melepaskan belengu pernikahan. Belajar
mengikhlaskan semua pengorbanan yang telah hancur berkeping-keping.
Sampai pada akhirnya aku harus merelakan
dia pergi, mencari tujuan hidup kami masing-masing. Dan satu hal yang tak bisa
kupungkiri, saat itu aku dengan rela melepaskannya karena aku sudah jatuh hati
padamu
Dan sebagai seorang wanita aku hanya
diberi hak untuk mempunyai satu pilihan saja yaitu kamu.
Kamu yang membuatku semakin terikat,
meskipun aku tahu ini adalah perasaan yang salah. Kesalahanku, karena aku juga
telah jatuh cinta pada hati yang masih terikat. Aku juga tidak menyadari jika
cintaku tumbuh dengan segala kesalahannya.
Aku tidak tahu apakah nantinya cintaku
akan berbahagia ditengah-tengah ikatan yang masih belum terlepas? Bagaimana
mungkin aku bisa merasa bahagia , jika ada hati yang tersakiti? Inikah yang
dinamakan cinta ? kenapa cintaku selalu diiringi dengan orang-orang yang harus
tersakiti?
Semua pertanyaan itu selalu menghantui
pikiranku. Menuntut sebuah jawaban tetapi jawaban yang kutemukan hanya ada di
kamu.Setelah bertengkar hebat dengan pikiran dan hatiku, untuk sementara aku
memilih sendiri. Aku mencari rumah sewa lain yang agak jauh dari tempat
tinggalmu, mungkin dengan menyendiri dan mencoba menjauh dari kamu akan
membuatku merasa lebih baik.
Membiarkan kamu berjuang untuk mencapai
tujuanmu mungkin merupakan cara terbaik buat aku dan kamu yang belum bisa
menjadi kita. Sampai akhirnya aku meras nyaman dengan seseorang yang saat itu
kucoba hanya sebagai tempat pelarian saja. Kami saling berbalasan sms,
teleponan seharian meski disela-sela itu semua sesekali kamu tetap hadir
menanyakan kabar tentangku.
Setiap hari kita tetap sibuk dengan
pekerjaan kita masing-masing.mencoba menjauh dari kamu dengan mencari hati yang
lain. Namun entah mengapa tidak ada perasaan mengebu-gebu, seperti saat aku
jatuh cinta padamu tetapi paling tidak
untuk sesaat dia berhasil mengantikan posisimu dikepalaku.
Dan lagi-lagi, semua itu hanya bertahan
beberapa saat saja, namamu masih selalu
hadir dan ikut dikepalaku kemanapun aku pergi. Kamu selalu
saja membuatku patah semangat saat bersamanya. Ada rindu yang tiba-tiba
menyergap, menginginkan kehadiranmu, senda guraumu, tatapan matamu dan
perhatianmu padaku.
Dan terkadang aku merasa bahwa rindu ini
adalah teguran, karena ternyata melupakanmu tidak semudah membalikkan telapak
tangan.
****
Ini yang di tunggu-tunggu guys|Ionqq telah menghadirkan game baru B4ND4R POK3R (New Game)|
ReplyDeleteanda mau menjadi bandar|silakan daftar di www'ionqq'com|pin whatsapp: +85515373217